JEBAT.ID, LINGGA – Di ujung gugusan Kepulauan Riau, terdapat mimpi besar yang tengah diperjuangkan. Muhammad Nizar, sang pemimpin Kabupaten Lingga, membangun harapan bagi anak-anak yang tumbuh di tanah yang dikelilingi laut biru. lebih kurang Empat tahun menjabat sebagai Bupati Lingga, Nizar menebar benih pendidikan di antara pulau-pulau, dengan tekad melahirkan “Generasi Emas” yang akan mengukir masa depan cerah.
Lelaki yang kerap disapa Nizar ini menuturkan bahwa sejak 2021, Pemerintah Kabupaten Lingga tak henti-hentinya merangkai pembangunan dan pembaruan ruang kelas. Mereka yang berada di usia dini (PAUD), hingga yang menempuh jenjang dasar (SD) dan menengah pertama (SMP), semuanya dirangkul, diberi ruang yang nyaman untuk belajar, tempat harapan ditanam.
Dalam kurun waktu tersebut, Pemkab Lingga telah berhasil menghadirkan 5 ruang kelas baru untuk PAUD, 33 ruang untuk SD, dan 20 untuk SMP. Tak cukup sampai di situ, 11 sekolah dasar baru berdiri kokoh berkat alokasi dana dari BPPW Kemenpupr, laksana tiang yang menopang masa depan anak-anak Lingga.
Nizar juga memahami bahwa ilmu tak hanya ditangkap dari deretan angka dan kata, tetapi juga dari eksperimen dan pengalaman. Maka, ia bangun pula laboratorium, 7 untuk SD dan 16 untuk SMP. Sebuah ruang bagi siswa untuk meraba misteri alam dan kehidupan, menguak rahasia pengetahuan yang sebelumnya asing bagi mereka.
Tak hanya siswa, para guru juga diberi tempat yang layak. Sebanyak 3 ruang guru untuk PAUD, 19 untuk SD, dan 1 untuk SMP dibangun dengan telaten, tempat di mana dedikasi dan kasih sayang guru terukir setiap harinya. Unit Kesehatan Sekolah (UKS) pun tak luput dari perhatian, seolah Nizar ingin menjaga tiap benih masa depan itu tetap sehat. Satu UKS di PAUD, 14 di SD, dan 9 di SMP kini menjadi saksi upaya menjaga kesehatan siswa yang kelak akan bertugas membangun negeri.
“Semua ini demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita di Lingga, agar mereka kelak tumbuh dengan tegap dan penuh asa,” ujar Nizar, seakan setiap kata yang ia ucapkan adalah janji yang diucapkan pada angin dan laut yang menyaksikannya bekerja.
Tak hanya fasilitas, akses pendidikan bagi anak-anak di pulau terpencil juga diperhatikan dengan menyediakan tujuh kapal pompong. Dalam setiap deru mesin kapal itu, terkandung semangat Nizar agar tak ada satu anak pun yang terhalang mimpi hanya karena jarak.
Demi peningkatan kualitas, guru-guru pun didorong untuk berbenah. Sebanyak 3.005 guru telah tersertifikasi, dan 200 di antaranya meniti langkah lebih lanjut sebagai guru penggerak, mengembangkan jiwa kepemimpinan dan dedikasi mereka untuk menginspirasi anak-anak Lingga.
Di bawah naungan jabatannya, Nizar berikhtiar menciptakan “Generasi Emas” Lingga, generasi yang tak hanya terampil dan pandai, tetapi juga berjiwa kuat, siap mengarungi badai zaman. Mereka yang kelak akan kembali ke tanah airnya, membawa cahaya baru bagi Lingga.
Kini, di tengah masa baktinya yang segera berakhir, Nizar kembali maju dalam Pilkada 2024 dengan menggandeng Novrizal, mantan pejabat eselon 2 Pemkab Lingga, dalam pasangan yang dikenal dengan jargon BERSINAR. Dukungan masyarakat membesarkan hati mereka, mengingat berbagai langkah yang telah membawa perubahan nyata di Lingga, menumbuhkan kesejahteraan dan menghadirkan kesejukan dalam hidup warganya.
Bagi Nizar, Lingga bukan hanya tempat ia bertugas; di setiap sudut wilayah ini, ada cinta yang tak kunjung padam, dan impian yang terus ia pupuk dengan sepenuh hati.
(Adhe Bakong)
