JEBAT.ID,LINGGA – Menjelang Pilkada Lingga 2024, aktivis muda Kabupaten Lingga, Yusri Mandala, dengan lantang menyerukan perlunya menjaga suasana politik yang damai dan kondusif. Ia mengimbau seluruh pihak untuk tidak menyerang aspek pribadi dari para pasangan calon (paslon), demi menjaga ketenangan dan persatuan di masyarakat.
“Saya berharap Pilkada di Lingga ini berjalan damai, tanpa serangan pribadi terhadap salah satu calon. Kita perlu menjaga situasi tetap tenang di masyarakat,” ujar Mandala kepa batamnews.co.id, Rabu, 30 Oktober 2024.
Ia mengungkapkan kekesalannya terhadap sejumlah pemberitaan yang belakangan ini cenderung menjurus ke arah serangan pribadi. Bahkan dirinya, yang berperan sebagai tenaga ahli, juga menjadi sasaran isu yang mempertanyakan latar belakang pendidikannya.
Kemudian, adanya pihak-pihak yang mempersoalkan ijazahnya dari Paket hingga Universitas Terbuka (UT), meski seluruh dokumen tersebut memiliki legalitas yang sah.
“Awalnya saya hanya menyebut pelaku sebagai ‘oknum’, namun sekarang ini sudah mengarah pada serangan pribadi, bahkan dokumen negara pun dibawa-bawa. Itu adalah dokumen yang sah, jadi apa yang dipermasalahkan?” tegasnya.
Mandala menjelaskan bahwa dirinya tidak merasa perlu membuktikan apapun kepada publik lebih jauh. Ia menekankan bahwa perjalanan kariernya dimulai dari bawah dengan segala keterbatasan sebagai bagian dari keluarga sederhana. Ia menegaskan bahwa jabatannya saat ini diraih melalui usaha yang berkesinambungan, dan bukan sesuatu yang ia prioritaskan secara berlebihan.
“Saya tetap ingat asal-usul saya. Bagi saya, jabatan bukanlah prioritas. Jika ada yang meminta saya mundur, saya siap,” ungkapnya penuh keyakinan.
Dalam pesannya kepada publik, Yusri mengutip pemikiran dari pengamat sosial Rocky Gerung, yang pernah berkata, “Ijazah adalah tanda bahwa seseorang pernah belajar, namun bukan berarti ia pernah berpikir.” Menurut Yusri, penghargaan terhadap seseorang tidak seharusnya hanya diukur dari latar belakang pendidikan formal, melainkan dari pemikiran, etika, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Sebagai seseorang yang tumbuh dari akar rumput, Yusri menegaskan bahwa jabatan hanyalah amanah yang dipercayakan dan bukan sesuatu yang harus dipertahankan dengan segala cara. Ia beranalogi bahwa amanah ini seperti ubi yang bisa tumbuh di mana saja jika ditanam dengan baik. “Kita ada di sini untuk berbuat, bukan sekadar berkuasa,” tuturnya.
Yusri berharap Pilkada Lingga 2024 dapat berlangsung dengan sehat, mengedepankan gagasan dan visi yang membangun tanpa harus merusak hubungan persaudaraan di antara warga. Ia mengajak masyarakat untuk tetap fokus pada visi pembangunan Kabupaten Lingga, dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu pribadi yang berpotensi merusak persatuan.
“Semoga Pilkada ini bisa membawa perubahan positif dengan cara yang baik, tanpa merusak persatuan di Lingga,” pungkas Yusri.(**)