banner 728x250

Insiden di Lingga: Saksi Ungkap Kronologi Pertikaian Antara Pejabat dan Wartawan

banner 120x600
banner 468x60

JEBAT.ID,LINGGA – Pertikaian antara Safaruddin, pejabat Pemerintah Kabupaten Lingga, dan seorang oknum wartawan pada Rabu, 23 Oktober 2024, menarik perhatian publik. Ruslan, atau yang dikenal sebagai Jagat, menjadi saksi kunci dan memaparkan latar belakang insiden tersebut.

Kejadian berlangsung di Winner, sebuah tempat makan di Pancur, Kecamatan Lingga Utara. Jagat menjelaskan bahwa Safaruddin hadir di lokasi untuk makan malam bersama rekan-rekannya, tanpa mengenakan atribut resmi pemerintah. Saat itu, oknum wartawan yang sering menyebarkan berita tendensius tentang Pemkab Lingga juga berada di sana.

“Pak Safar tidak dalam keadaan dinas, jadi insiden ini terkesan terlalu dipolitisir, apalagi menjelang Pilkada,” jelas Jagat.

Perselisihan bermula dari tuduhan yang dilontarkan oleh wartawan tersebut terhadap istri Bupati Lingga, yang dikaitkan dengan dugaan korupsi di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Lingga. Safaruddin merasa tersinggung karena tuduhan tersebut menyangkut keluarganya.

“Safaruddin hanya meminta duel satu lawan satu, dan tindakan memecahkan botol adalah ungkapan emosinya, bukan ancaman,” kata Jagat.

Ia menegaskan bahwa tuduhan wartawan itu tidak berdasar dan mencemarkan nama baik keluarga Safaruddin. Jagat juga meluruskan pemberitaan yang mengaitkan insiden tersebut dengan rencana pengepungan atau ancaman.

“Safar tidak bermaksud melukai, justru menawarkan pecahan botol kepada Aliasar, tetapi ia hanya diam,” tambahnya.

Jagat mencatat bahwa jabatan Safaruddin telah dipolitisir oleh lawan politik menjelang Pilkada, dengan melibatkan nama Widi Satoto, pejabat Pemkab yang mencoba melerai pertikaian tersebut.

“Widi yang tidak tahu apa-apa justru diseret dalam pemberitaan sepihak ini,” ungkap Jagat.

Ia juga mengkritik latar belakang Aliasar, yang kerap menulis berita tendensius tanpa memberikan hak jawab kepada pihak terkait. Jagat menegaskan pentingnya profesionalisme dalam jurnalistik, menyoroti bahwa Aliasar belum mengikuti uji kompetensi wartawan dan media tempatnya bekerja belum terverifikasi oleh Dewan Pers.

Baca juga :   ORI Dukung Pasangan NiNo Menuju Kemenangan di Negeri Bunda Tanah Melayu

“Publik perlu mencerna informasi dengan bijak dan melihat insiden ini secara objektif, tanpa terjebak dalam narasi politisasi,” tutup Jagat.

(Adhe Bakong)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *