JEBAT.ID,LINGGA – Bupati Kabupaten Lingga, M. Nizar, memikul beban besar dalam memimpin Lingga, Bunda Tanah Melayu, tanpa didampingi seorang wakil bupati sejak Juli 2023, ketika Neko Wesha Pawelloy mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Lingga.
Meski demikian, semangat Nizar untuk membangun Kabupaten Lingga tetap kuat. Berkat kolaborasi yang baik dengan DPRD Lingga dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Nizar mampu menarik anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi untuk pembangunan daerah.
Nizar bukanlah orang baru dalam menghadapi situasi seperti ini. Pada periode Pilkada 2015, pasangan Awe-Nizar berhasil memenangkan pemilihan dengan slogan “Lingga Terbilang”.
Namun, pada tahun ketiga kepemimpinan mereka, Alias Wello (Awe) mengundurkan diri, meninggalkan Nizar untuk melanjutkan pembangunan Lingga sendirian.
Pengalaman ini membuat Nizar terbiasa memimpin tanpa wakil, dan ia berhasil melakukan banyak pemerataan pembangunan serta perubahan di Kabupaten Lingga.
Berikut adalah beberapa capaian pembangunan selama kepemimpinan M. Nizar:
1. Pembangunan Jalan Tugu Khastulis Tiwa
Nizar meninjau pembangunan jalan menuju Tugu Khatulistiwa sebagai upaya memastikan kualitas pembangunan. Pintu masuk di gugusan Sei Tenam kini langsung menghadap kawasan pariwisata Tugu Khatulistiwa, yang diharapkan menjadi destinasi wisata baru bagi pengunjung yang datang melalui Pelabuhan Sei Tenam.
2. Pembangunan Jalan dan Puskesmas di Cening, Daik Lingga
Selain di ibukota Daik Lingga, pembangunan infrastruktur jalan juga dilakukan di Cening, serta pembangunan Puskesmas baru yang saat ini sedang dalam tahap pengerjaan.
3. Pembangunan Jalan di Sempang Lundang, Desa Sekanah, Kecamatan Lingga Utara
Jalan ini dibangun dengan anggaran pusat yang mencapai belasan miliar pada tahun 2023, dan pelabuhan Roro mini juga didirikan di Desa Sekanah, Tanjung Awak, serta di Sebangka, Kecamatan Senayang.
4.Pembangunan Jembatan di Kelurahan Pancur
Melalui Dinas PUTR Lingga, anggaran sebesar Rp 1,3 miliar dialokasikan untuk pembangunan jembatan Pancur-Senanggai. Nizar meninjau langsung proyek ini dan menekankan pentingnya mutu pekerjaan untuk memastikan jembatan dapat dinikmati masyarakat dalam jangka waktu lama.
5. Pembangunan Gedung Perpustakaan di Daik Lingga
Pembangunan perpustakaan ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD 2024 dengan nilai kontrak lebih dari Rp 9 miliar. Nizar menegaskan bahwa proses pembangunan ini memakan waktu hampir tiga tahun, dimulai sejak Maret 2021.
Dengan berbagai proyek pembangunan yang telah dan sedang berlangsung, M. Nizar membuktikan kemampuannya dalam memimpin Lingga meskipun tanpa seorang wakil bupati.
Ia berkomitmen untuk terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Lingga melalui pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Kepada kontraktor yang mengerjakan proyek ini kami berpesan, kami berharap mudah-mudahan dapat dikerjakan dan diselesaikan tepat waktu serta bangunannya sesuai dengan rencana,” ungkapnya.
Bupati Lingga M Nizar saat menghadiri Pekan Imunisasi Serentak Polio terhadap anak usia 0 hingga 7 tahun di Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara.
Pemerintah Kabupaten Lingga melaksanakan Pekan Imunisasi Serentak Polio terhadap anak usia 0 hingga 7 tahun di Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara. Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio serentak di lakukan se-Indonesia pada kemarin Selasa 23 juli 2024, sebagai upaya menekan laju polio, maka pemkab lingga melakukan vaksinasi polio terhadap anak usia 0 hingga 7 tahun.
Launching PIN Polio yang dihadiri Bupati Lingga, M Nizar. Ia mengatakan imunisasi polio serentak ini sebagai salah satu upaya Pemerintah dalam mencegah penularan virus polio.
“Ini salah satu upaya kita dalam mencegah penularan virus Polio,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
“Dimana Polio ini sangat membahayakan dan dapat berakibat cacat permanen pada anak jika tidak cepat di cegah,”tambahnya.
dengan kepemimpinan M Nizar dengan sesosok sederhana dan penuh ramah, begitu gencar kerja untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Lingga, tentu dengan usaha kerja keras ini, beliau tidak lepas dang dzikir dan doa.
(Adhe Bakong)
