banner 728x250

Sepotong Gergaji, Sekeping Rencana: Pelarian Rusliansyah Berakhir di Pelukan Polisi

banner 120x600
banner 468x60

LINGGA, JEBAT.ID – Malam itu, hujan tak turun, tapi suara gemericik air dari kran sel tahanan Mapolsek Singkep Barat tak henti mengalir. Bukan karena lupa dimatikan, melainkan bagian dari rencana pelarian yang telah disusun secara diam-diam. Di balik jeruji besi yang biasa kokoh tak tertembus, satu tahanan bernama Rusliansyah menggergaji kebebasannya, pelan-pelan tapi pasti.

‎Dengan sebuah gergaji besi kecil yang diduga diselundupkan oleh istrinya saat jam besuk Rusliansyah menghabiskan waktu dari pukul 20.00 WIB hingga dini hari untuk memotong empat batang jeruji besi. Di saat penghuni Mapolsek lainnya terlelap, ia menciptakan celah menuju pelarian. Suara gesekan gergaji disamarkan oleh aliran air yang ia biarkan mengalir deras dari kran dalam sel.

‎Sekitar pukul 02.00 WIB, Rabu dini hari, ia berhasil keluar. Hanya butuh beberapa detik untuk meninggalkan ruang tahanan dan beberapa jam untuk membuat aparat kepolisian Singkep Barat pontang-panting.

‎Pelarian Rusliansyah bukan pelarian spontan. Ia meluncur ke kawasan Embung Bukit Tumang, lalu menumpang kendaraan seorang warga bernama Hakim menuju Kecamatan Singkep. Di sana, ia berjalan kaki menuju rumahnya di Kampung Baru, bertemu istrinya, lalu meminjam sepeda motor milik temannya, Tio, warga Air Salak.

‎Dengan kendaraan itu, ia menuju hutan sekitar objek wisata Air Panas, Desa Berindat. Lokasi yang sunyi dan rimbun, cocok untuk menghindari penciuman petugas. Namun di balik persembunyian itu, Rusliansyah tak bisa tenang. Ia kembali terlihat di wilayah Dabo, mondar-mandir, sebelum kembali ke hutan.

‎Pengejaran dimulai sejak pukul 03.00 WIB oleh tim gabungan Polsek Singkep Barat dan Polres Lingga. Hampir sepanjang hari mereka menyisir sejumlah titik, hingga secercah harapan datang pukul 18.30 WIB: sebuah pesan WhatsApp dari Selmaya Sastri, teman istri Rusliansyah, memberi informasi kunci pelaku akan menjemput istrinya di Kedai Atian, Kampung Baru.

Baca juga :   KN Sarotama Berikan Mudik Gratis-arus balik Bagi Masyarakat Lingga.

‎Tak menunggu lama, tim segera bergerak. Dalam waktu sepuluh menit, pengintaian dan penyergapan dilakukan. Pukul 18.40 WIB, Rusliansyah tiba di lokasi. Ia sempat terjatuh dari sepeda motornya saat dihentikan, namun tak memberikan perlawanan berarti. Aksinya yang penuh perhitungan harus berakhir dalam pelukan polisi.

‎Dalam proses penangkapan, Briptu Petrus, salah satu anggota polisi, mengalami luka lecet di lutut kiri. Rusliansyah sendiri mengalami luka ringan di bagian kepala, bibir, dan kaki kiri. Meski demikian, keduanya dinyatakan stabil setelah pemeriksaan medis.

‎Kapolsek Singkep Barat, IPTU Henry Gunawan, menyatakan bahwa keberhasilan penangkapan ini merupakan hasil koordinasi yang cepat dan responsif antara Polsek dan Polres.

‎“Penangkapan dilakukan saat yang bersangkutan hendak menjemput istrinya. Kami telah menyebar personel di sejumlah titik berdasarkan informasi yang kami peroleh. Tim bergerak cepat saat target tiba,” ujar Henry.

‎Namun, keberhasilan ini bukan tanpa catatan. Kepolisian kini sedang menyelidiki dugaan keterlibatan pihak eksternal, khususnya peran istri pelaku yang diduga menyelundupkan gergaji besi ke dalam tahanan.

‎“Kami menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi serius, terutama dalam sistem pengawasan dan pengamanan tahanan, serta prosedur kunjungan keluarga ke ruang tahanan,” tutup IPTU Henry.

‎Kasus Rusliansyah bukan sekadar soal kaburnya seorang tahanan. Ia menyoroti celah keamanan, longgarnya pengawasan kunjungan, dan kurangnya antisipasi terhadap alat bantu pelarian. Tapi juga menunjukkan bahwa dalam hitungan jam, koordinasi yang cepat dan keterlibatan masyarakat bisa menjadi kunci keberhasilan penegakan hukum.

‎Sementara Rusliansyah kembali meringkuk di balik jeruji besi kali ini mungkin lebih tebal. petugas masih terus mendalami siapa saja yang mungkin telah membantunya. Karena dalam pelarian seperti ini, selalu ada yang berjalan lebih dari satu orang.

Baca juga :   Mengayuh Ketulusan ke Ujung Laut: Kapolres Lingga dan Asa Baru di Desa Pekajang

‎(Adhe Bakong)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *