JEBAT.ID, LINGGA – Penataan kawasan Istana Damnah, sebuah jejak monumental dari masa kepemimpinan Muhammad Nizar sebagai Bupati Lingga, kini telah selesai dibangun, membawa napas baru bagi pariwisata dan kebudayaan Lingga. Didukung penuh oleh Novrizal, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) saat itu, proyek ini menggambarkan komitmen mereka dalam menjaga warisan budaya dan mengangkat potensi daerah.
Dengan alokasi anggaran sebesar 8,7 miliar rupiah dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik Pariwisata, penataan kawasan ini dilaksanakan dalam kurun waktu 180 hari oleh CV. Bintang Cahaya Rizki sebagai kontraktor.
Istana Damnah yang kini tertata rapi siap menyambut para pelancong, menjelma menjadi destinasi yang tidak hanya memikat namun juga mengukuhkan identitas budaya Lingga di tengah modernitas.
Dalam kesempatan merayakan rampungnya penataan ini, Bupati Muhammad Nizar menyampaikan bahwa penataan Istana Damnah tersebut bukan sekedar bangunan semata, melainkan sarat nilai-nilai filosofis didalamnya.
“Penataan Istana Damnah bukan sekadar bangunan; ini adalah simbol perjuangan, harapan, dan cinta kami pada Lingga. Kami ingin tempat ini menjadi saksi bisu dari cerita panjang yang dituturkan para leluhur, menjadi penjaga dari nilai-nilai luhur yang tertanam di tanah ini. Harapan kami, Istana Damnah bukan hanya menjadi tujuan wisata, tetapi rumah bagi mereka yang mencari jejak sejarah dan kesejukan budaya Lingga.” jelas M Nizar.
Ia melanjutkan, “Kami menginginkan kawasan ini menjadi titik temu, tempat dimana orang-orang dari berbagai penjuru dapat mengenal, memahami, dan merasakan Lingga yang sesungguhnya. Dengan semangat gotong royong, dan tekad yang kuat, kami ingin memastikan bahwa pembangunan ini memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat. Semoga jejak kami di sini akan menjadi benih dari kebangkitan pariwisata yang mampu merangkul perekonomian rakyat.” tutupnya.
Rampungnya penataan kawasan Istana Damnah ini menjadi salah satu capaian penting yang tak hanya menorehkan kemajuan infrastruktur, tetapi juga menegaskan komitmen Nizar dan Novrizal dalam membangun Lingga yang berdaya dan bernilai budaya tinggi.
(Adhe Bakong)
