LINGGA, JEBAT.ID – Di tengah riuhnya masa orientasi siswa baru, sebuah momen penting terjadi di SMA Negeri 1 Lingga. Bukan sekadar pengenalan lingkungan sekolah, hari itu para siswa baru mendapat pelajaran hidup yang mungkin akan mereka ingat jauh setelah masa putih abu-abu usai. Selasa, (22/07/25).
Adalah Polsek Daik Lingga yang datang, dipimpin langsung oleh Kapolsek AKP Mayson Syafri, bersama sejumlah personel. Mereka tidak membawa sirine atau garis polisi. Mereka datang dengan pesan: “Lindungi masa depanmu dari narkoba dan judi online.”
Dalam sesi yang dipandu oleh Aipda Mastur, para siswa diperlihatkan bagaimana narkoba bekerja secara perlahan—mengubah perilaku, menghancurkan kesehatan, dan akhirnya merampas masa depan. Bukan hanya pengguna yang hancur, tetapi juga keluarga yang kehilangan harapan.
“Banyak remaja terjerat narkoba bukan karena niat, tapi karena ketidaktahuan dan pergaulan yang salah,” ujar Aipda Mastur dengan nada serius. “Begitu masuk, keluar dari lingkaran itu sangat sulit.”
Para siswa menyimak saat dijelaskan jenis-jenis narkoba yang kerap diedarkan, modus penyebarannya yang menyasar pelajar, hingga dampaknya secara fisik dan psikis. Beberapa tampak terdiam, lainnya mengangguk pelan—mungkin membayangkan seseorang yang mereka kenal, atau menyadari betapa dekatnya ancaman itu.
Sementara itu, Brigadir Hendra Siantuari menyoroti fenomena yang kini tumbuh di balik layar ponsel: judi online. Ia menjelaskan bagaimana banyak remaja tergoda oleh janji uang mudah, namun akhirnya terlilit hutang, kecanduan, bahkan berani mencuri demi bisa terus bermain.
“Judi online itu ibarat racun digital. Sekali terjerumus, susah keluar. Ini bukan sekadar permainan, ini bisa menghancurkan hidup kalian sebelum dimulai,” tegas Brigadir Hendra.
Ia menambahkan bahwa banyak kasus kriminal yang berawal dari kecanduan judi online. Siswa diajak untuk mewaspadai iklan-iklan tersembunyi, grup-grup chat, atau bahkan teman yang mengajak mencoba.
Kapolsek Daik Lingga, AKP Mayson Syafri, menegaskan bahwa kehadiran Polsek bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari tanggung jawab moral Polri untuk mencegah kejahatan sejak dini.
“Kami ingin kalian tahu bahayanya sebelum kalian tergoda. Narkoba dan judi online bukan gaya hidup, tapi jalan pintas menuju kehancuran,” ujar Kapolsek dalam sambutannya.
Melalui pendekatan komunikatif dan humanis, para personel Polsek membangun suasana yang akrab dan terbuka. Tidak ada jarak antara polisi dan siswa. Yang ada hanyalah rasa peduli dan harapan.
Pihak sekolah menyambut baik kegiatan ini. Kepala Sekolah SMAN 1 Lingga menyampaikan rasa terima kasih atas edukasi yang diberikan. Menurutnya, pelajar hari ini bukan hanya butuh ilmu, tapi juga harus dibekali karakter kuat untuk melawan pengaruh negatif di era digital.
Di akhir kegiatan, para siswa tidak hanya pulang dengan informasi, tetapi dengan kesadaran baru: bahwa masa depan bisa dijaga mulai hari ini—dengan menjauhi narkoba dan judi online, serta berani mengatakan “tidak” ketika godaan datang mengetuk.
Karena sejatinya, generasi yang tangguh bukanlah yang tidak pernah tergoda, melainkan yang tahu bagaimana berkata cukup.
(Adhe Bakong)