Lingga,Jebat.id – Pemerintah Kabupaten Lingga hingga saat ini terus gencar melaksanakam sosialisasi terkait percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lingga yang berjuluk Bunda Tanah Melayu ini.
Sebab dibeberapa acara kegiatan baik itu yang dihadiri Bupati Lingga M. Nizar maupun Ketua PKK Kabupaten Lingga Maratusholiha Nizar.
Percepatan penurunan stunting di 13 Kecamatan di Kabupaten Lingga terus digalakkan, hingga akhirnya Kabupaten Lingga berhasil keluar dengan mencapai target.
Bahkan pada saat Pemerintah Kabupaten Lingga melaksanakan intervensi serentak seluruh Indonesia dalam percepatan penurunan stunting yang dipusatkan di Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten LIngga berlangsung ramai.
Dalam kegiatan tersebut masyarakat diminta untuk membawa bayi balita serta mengajak ibu-ibu hamil dan calon pengantin ke posyandu di bulan Juni 2024.
Di kesempatan tersebut juga Ketua TP PKK Kabupaten Lingga Maratusholiha Nizar menyapa seluruh kader di 13 Kecamatan di Kabupaten Lingga.
Bupati Lingga M. Nizar mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan serentak seluruh Indonesia, hanya saja waktu berbeda-beda kebetulan Kabupaten Lingga diminta untuk penyelenggaraan di tanggal 5 Juni 2024.
“intervensi ini tentu mengajak semua kalangan masyarakat untuk bergerak bersama dalam penanganan stunting yang dari RPJMD tahun 2023 target pencapaian kita 8,5 persen. Alhamdulillah dari data yang sudah kita lakukan mencapai 7,5 persen,” kata Nizar
Nizar menjelaskan, dari data nasional SKI dan SSGI yang dilihat masih tinggi angka stunting hingga 20,8 persen.
“Namun dari provinsi sebagai sampel dalam intervensi serentak banyak yang menolak, karena data yang mereka miliki dengan data kita itu tidak sama. Maka hari ini kalau untuk intervensi itu tetap harus dilakukan tapi tidak hanya pada tanggal 5 Juni 2024 saja melainkan setiap bulannya harus dapat ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Salah satu yang menjadi dasarnya itu, adalah kunjungan. Dan kunjungan ini bukan hanya di posyandu saja tapi kunjungan itu termasuk juga surving.
“Jika data itu di masukkan atau diseragamkan, maka ini harus disamakan persepsinya dan surving juga dilakukan insyallah tinggi dalam penurunan stunting tersebut,” imbuhnya.
Disamping itu, Ketua TP PKK Kabupaten Lingga Maratusholiha menekankan kepada setiap Kecamatan di Kabupaten Lingga dapat melaksanakan percepatan penurunan stunting.
Hal tersebut disampaikan Maratusholiha saat menggelar kegiatan intervensi serentak percepatan penurunan stunting di Kecamatan Singkep Barat.
“Tentunya jangan jadikan kegiatan ini hanya sebatas seremonial saja. Namun setiap bulannya harus terus dijalankan, agar kita mengatasi stunting di Lingga,” kata Maratusholiha, Rabu (5/6/2024)
Sebab berdasarkan data nasional dari Survei Kesehatan Indonesia atau SKI dan SSGI Kabupaten Lingga masih tinggi anka stunting hingga 20,8 persen.
“Namun dalam penanganan stunting dari RPJMD tahun 2023 target pencapaian kita 8,5 persen. Alhamdulillah dari data yang sudah kita lakukan mencapai 7,5 persen,” ujarnya.
Diungkapkan Maratusholiha, meski tidak sesuai dengan target yang dilakukan oleh pemerintan pusat, namun hari ini pihaknya akan berupaya dalam melakukan penurunan stunting di Lingga.
“Karena kita saat ini memiliki 190 posyandu dan yang melaksanakan intervensi serentak sebanyak 121 posyandu. Tentu harapan kita para kader dapat bekerjasama dalam mencapai target nasional,” jelasnya.
Selain itu, ia mengharapkan, kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan hari ini saja melainkan setiap bulan masyarakat diharapkan datang membawa anaknya ke posyandu.
“Jadi tidak hanya hari ini saja ramai, kalau bisa setiap bulan posyandu di Lingga ini ramai masyarakat yang membawa anaknya ke posyandu,” harapnya.
Tidak hanya sampai disitu, bahkan pihak Kecamatan khususnya di wilayah Singkep Barat melaksanakan rapat koordinasi sebelum pelaksanaan intervensi percepatan penurunan stunting dilaksanakan.
Persiapan intervensi serentak itu melibatkan pihak Kecamatan, TP PKK dan Puskesmas dengan melakukan koordinasi sesuai tupoksinya masing-masing.
Bahwa pihak dari Puskesmas Raya meminta Desa dan Kelurahan yang melaksanakan kegiatan dapat melibatkan seluruh sasaran.
Selain itu, TP PKK Kelurahan dan Desa agar dapat hadir di posyandu wilayah kerja masing-masing untuk memantau jalannya posyandu,
Ternyata antusias masyarakat sangat ramai pada saat kegiatan dilaksanakan di Kecamatan Singkep Barat.
Artinya masyarakat mulai sadar akan pentingnya mencegah sebelum mengobati. Maka dari itu pepatah tersebut menjadi dasar intervensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lingga merupakan wajib hukumnya untuk dilaksanakan.
Bahkan Pemerintah Kabupaten Lingga melalui PKK Kabupaten turut bagikan bantuan paket stunting kepada masyarakat Kabupaten Lingga
Pembagian paket bantuan stunting tersebut diberikan saat Ketua PKK Kabupaten Lingga mendampingi Bupati Lingga safari Ramadhan.
Bupati Lingga M. Nizar mengatakan, dengan paket bantuan stunting yang diberikan kepada masyarakat diharapkan dapat bermanfaat.
“Tentunya kita harapkan stunting di Kabupaten Lingga trendnya semakin menurun,” katanya belum lama ini.
Dijelaskannya, bahwa dalam beberapa tahun terakhir Lingga angka stunting mengalami penurunan mencapai 7,39 persen dari tahun sebelumnya.
“Saat ini kabupaten lingga mulai tumbuh dan menjadi salah satu daerah yang layak diperhitungkan dalam sekala nasional,” ujarnya.
Bahkan sangking seriusnya Pemerintah Kabupaten Lingga dalam percepatan penurunan stunting di Bunda Tanah melayu, pembahasan tersebut dijuga di bahas pada Musrenbang mulai dari tingkat Kecamatan hingga ke Kabupaten.
Musrenbang kali ini memiliki fokus terhadap rembuk stunting dan rembuk percepatan penurunan kemiskinan ekstrim tingkat Kecamatan Senayang tahun 2024.
Kepala Barenlitbang, Selamat menjelaskan Musrenbang tahun 2024 ini memang dilaksanakan sedikit lebih awal dari tahun sebelumnya.
“Hal ini merupakan tindak lanjut dari aturan baru dari Mendagri bahwa pelaksanaan Musrenbang Kabupaten harus dilaksanakan awal Maret dan Alhamdulillah di Lingga untuk Musrenbang tingkat Kecamatan kita sudah laksanakan pada pertengahan Februari,” kata Selamat.
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Musrenbang adalah forum antarpelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah.
“Semoga usulan-usulan yang disampaikan setiap kecamatan di Kabupaten Lingga satu persatu dapat terealisasi dengan baik,” ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Lingga melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten Lingga melalukan rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Lingga
Dalam rapat tersebut membahas terkait teknis bagaimana meningkatkan penurunan stunting dan upaya-upaya kedepan untuk meningkatkan perbaikan stunting di Kabupaten Lingga.
“Percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lingga sangat signifikan menurunnya. Dimana, pengukuran penimbangan terakhir itu, angka penurunan stunting berdasarkan data bulan Februari hingga Maret Tahun 2023 adalah 7,39 Persen,” kata dr. Bukit, Jumat (27/10/2023)
Sebagai informasi, terkait percepatan penurunan stunting yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri bahkan memberikan apresiasi untuk salah satu desa di Kabupaten Lingga.
“Desa Mentuda akan mendapatkan penghargaan dari Provinsi terkait percepatan penurunan stunting didaerah tersebut di bulan Desember ini.” jelasnya.
Dalam meningkatkan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lingga serta kota yang lain adalah dengan cara memberikan edukasi kepada keluarga didaerah tersebut.
“Pemberian edukasi dan cara pengasuhan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) kepada keluarga-keluarga yang ada di Kabupaten Lingga tentang betapa pentingnya menjaga asupan gizi mulai dari ibu hamil sampai dengan anak 2 Tahun,” bebernya.
Bahkan, Tim Pelaksana Penurunan Stunting atau TPPS Kabupaten Lingga menggelar rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Lingga bertempat di Ruang Rapat Dinas Kesehatan, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga.
Rapat dipimpin oleh Sekretaris Barenlitbang Kabupaten Lingga Bachtiar, yang dalam hal ini juga sebagai Wakil Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Lingga.
“Alhamdulillah, progres yang telah kita kerjakan selama Tahun 2023 ini sudah hampir mencapai hasil 100 persen,” katanya
Dijelaskannya, bahwa, capaian 100 persen tersebut khususnya untuk aksi satu hingga aksi tujuh.
“Sementara itu, untuk aksi 8 yang berisi evaluasi kinerja terhadap aksi yang telah dikerjakan, akan dilakukan pada Januari mendatang sesuai dengan waktunya,” jelasnya
Sebagai gambaran, Kabupaten Lingga untuk prevensi stunting berdasarkan SSGI dari Tahun 2022 hingga 2023 untuk hasil yang dicapai mendapatkan penurunan yang cukup signifikan dari sekitar 20 persen menjadi 18 persen prevensi stunting.
“Karena berdasarkan gambaran untuk hasil yang dicapai Lingga penurunannya cukup signifikan dari 20 persen menjadi 18 persen prevensi stunting,” bebernya
Bahkan pada saat Ketua PKK Kabupaten Lingga mengikuti kegiatan di kota batam yang serius membahas tengang penanganan Pencegahan Stunting.
Ketua TP-PKK Kabupaten Lingga, Maratusholiha Nizar, dengan penuh semangat menghadiri acara Temu Regional Konsolidasi Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024 di Convention Hall Nagoya Hill Batam.
Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung upaya pencegahan stunting di Indonesia dimulai sejak tanggal 6-7 Mei 2024.
Acara ini diselenggarakan oleh BKKBN RI dengan tujuan untuk menyatukan visi dan misi dalam penurunan angka stunting di tanah air.
Kehadiran Maratusholiha Nizar sebagai perwakilan Kabupaten Lingga menegaskan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mengatasi masalah stunting.
Maratusholiha Nizar menegaskan keseriusannya dalam menjalankan program pencegahan stunting.
“Kehadiran kami pada pertemuan ini, menunjukkan keseriusan berpartisipasi dalam program pencegahan stunting,” katanya.
Ia berjanji akan terus mengimplementasikan dengan sungguh-sungguh berbagai intervensi yang telah direncanakan.
“Demi memastikan setiap anak memiliki akses terbaik untuk tumbuh dan berkembang secara optimal,” ujarnya.
Partisipasi aktif Maratusholiha Nizar dalam acara tersebut menjadi bukti nyata dari keseriusan dan keaktifan Kabupaten Lingga dalam upaya pencegahan stunting.
Karena diketahui Berdasarkan SKI Tahun 2023, Prevalensi Balita stunting Indonesia sebesar 21,5%. Hanya turun sebesar 0,1% dan Mengalami perlambatan penurunan.
Diharapkan dengan kerjasama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait lainnya, Kabupaten Lingga dapat menjadi contoh keberhasilan dalam mengatasi stunting di Indonesia.
Bahkan beberapa waktu lalu Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lingga menggelar dapur sehat atasi stuntuing atau Dashat di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga.
Kegiatan yang ditaja Dinkes Lingga itu dipantau langsung oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI Nopian Andusti.
Menurutnya, ini merupakan salah satu cara mengolah makanan yang murah meriah namun bergizi.
Dan ini adalah program memberikan makanan tambahan kepada keluarga-keluarga yang beresiko stunting.
Dijelaskannya, keluarga yang beresiko stunting seperti pasangan usia subur, ibu hamil, pasca salin, ibu menyusui dan anak di bawah 5 tahun dan 2 tahun untuk diberikan tambahan asupan makanan gizi seimbang secara rutin yang diberikan lebih kurang 6 bulan secara berturut-turut.
Deputi BKKBN RI ini berharap, kegiatan ini dapat diteruskan dan dikembanbkan dari berbagai sumber dana yang dapat dialokasikan kegiatan tersebut.Seperti bantuan dari masyarakat, pelaku usaha melalui CSR, Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah jika ikhlas dan mampu dalam memberikan bantuan dalam bentuk bapak asuh anak stunting, khususnya dalam rangka menyiapkan dapur sehat atasi stunting di desa-desa seluruh indonesia khususnya desa yang ada di Kabupaten Lingga.