Siswi SMA Negeri 1 Singkep Raih Peringkat Pertama Ajang Kompetisi Menulis Jurnalistik 2023 Kabupaten Lingga. (Foto: ist)
Lingga – Siswi asal SMA Negeri 1 Singkep, Fathin Azzahra menjadi pemenang pertama pada ajang kompetisi menulis jurnalistik 2023 yang digelar oleh Forum Jurnalis Muda Lingga (FJML) tingkat Kabupaten Lingga.
Fathin Azzahra bersaing dengan 86 peserta yang terdiri dari pelajar tinggat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat se-Kabupaten Lingga.
Fathin Azzahra pada media ihand.id mengatakan bahwa ia benar-benar kaget namun sangat bersyukur atas prestasi yang ia peroleh.
“pas tahu kaget, bisa jadi juara 1, namun disatu sisi bersyukur juga Alhamdulillah gitu atas prestasi ini,” ucap Fathin.
Fathin berharap generasi muda kedepannya harus senantiasa berkarya.
“Harapan kedepannya untuk generasi muda ya senantiasa berkarya, dengan menulis kita secara langsung maupun tidak langsung berarti menuangkan pikiran dan isi hati kita ke dalam tulisan tersebut. Berkarya itu juga tidak harus menjadi penulis tapi dengan bakat lain juga bisa menjadi penerus bangsa,” harap Fathin.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana kegiatan Ruzi Wiranata mengatakan, dari 86 peserta yang mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba terdapat 72 orang peserta yang mengirimkan tulisannya. Adapun tema tulisan yang dikompetisikan pada lomba yang digelar oleh Forum Jurnalis Muda Lingga (FJML) yakni pembangunan, wisata dan sosok pemimpin pilihan.
“Rata-rata tulisan yang dikirim oleh adik-adik peserta keren-keren, sehingga penjurian memakan waktu yang cukup alot, ada 3 juri yang memberikan nilai pada masing-masing tulisan yang dikirim peserta,” ungkap Ruzi, Minggu (20/08/2023).
Diungkap Ruzi, untuk menentukan para pemenang, para juri memperhatikan beberapa komposisi penilaian seperti kesesuaian tema, unsur 5W1H, nilai berita/tulisan, kelengkapan informasi, dan kesesuaian foto. Selain itu para juri juga mengkoreksi kembali validnya informasi yang ditulis oleh peserta yang terpilih masuk 15 besar.
“Karena ini kompetisi menulis jurnalistik maka penjurian dilakukan selektif dan profesional, karya-karya tulisan peserta yang masuk 15 besar kita koreksi kembali terkait kebenarannya dengan menghubungi narasumber yang ditulis oleh peserta,” kata Ruzi.
Sambung Ruzi, maksud dan tujuan dari kegiatan kompetisi menulis jurnalistik ini tidak hanya sebatas kompetisi menulis namun lebih dari itu Forum Jurnalis Muda Lingga berkeinginan generasi muda sedari sejak dini menjadi bagian dari penangkal hoax/kabar bohong. Oleh sebab itu 15 peserta yang terpilih masuk 15 besar karya-nya kembali dikoreksi validnya informasi yang ditulis.
“Jadi untuk menentukan pemenang selain gaya penulisan yang mengacu pada karya jurnalistik, tulisan mereka juga kami cek kembali ke sumber yang meraka jadikan objek penulisan, sebab karya jurnalistik merupakan hasil liputan langsung bukan fiksi atau mengarang-ngarang,” ungkap Ruzi. (Red)