JEBAT.ID, Lingga — Kebobrokan birokrasi di Kabupaten Lingga akhirnya terkuak ke permukaan. Skandal “titip absen” yang selama ini menjadi rahasia umum di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), kini terang-benderang setelah Bupati Lingga, Muhammad Nizar, angkat bicara dan mengecam keras praktik manipulatif ini.
“Ini bukan sekadar pelanggaran disiplin. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah publik,” tegas Nizar dengan nada geram, Selasa (22/04/2025).
Praktik curang ini dilakukan secara sistematis oleh oknum ASN dengan modus saling menitipkan absensi guna mengelabui kehadiran. Padahal, kehadiran adalah salah satu indikator dasar komitmen dan kinerja seorang pegawai negeri. Ironisnya, praktik ini justru tumbuh subur di tengah sorotan reformasi birokrasi yang selama ini digaungkan.
Menindaklanjuti temuan tersebut, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lingga bergerak cepat. Kabid Pembinaan Kinerja Aparatur dan Penghargaan (PKAP), Budi Setiawan, menyatakan pihaknya tengah menelusuri dugaan jaringan besar di balik praktik absensi palsu ini.
“Titip absen adalah kejahatan moral birokrasi. Ini mencederai etika dan profesionalisme ASN. Kami tidak akan diam,” kata Budi.
Kasus ini menjadi cermin keroposnya pengawasan internal dan lemahnya penegakan disiplin ASN. Masyarakat kini menanti tindakan nyata, bukan hanya retorika. Apakah para pelaku akan diungkap dan dijatuhi sanksi setimpal? Atau kasus ini akan kembali tenggelam seperti banyak skandal birokrasi lainnya?
Wajah birokrasi Lingga sedang diuji: bersih dan tegas, atau kembali tenggelam dalam lumpur kompromi dan pembiaran?
(Adhe Bakong)
