JAKARTA, JEBAT. ID — Yayasan Hari Puisi Indonesia (YHPI) resmi menetapkan susunan pengurus baru periode 2025–2030 dalam rapat yang berlangsung hangat dan khidmat di Restoran Garuda, Cikini, Jakarta, pada Sabtu (3/5). Dalam acara tersebut, Ketua Dewan Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina YHPI, Rida K Liamsi, mengetuk meja sebanyak tiga kali sebagai tanda pengesahan pergantian kepemimpinan dari Maman S Mahayana kepada Asrizal Nur.
Pergantian ini merupakan bagian dari tradisi organisasi yang membatasi masa jabatan ketua maksimal dua periode. Maman S Mahayana telah memimpin YHPI selama 11 tahun sejak awal berdiri dan dinilai berhasil meletakkan fondasi kuat bagi gerakan sastra nasional, khususnya dalam membumikan Hari Puisi Indonesia.
Dalam sambutannya, Rida K Liamsi menegaskan pentingnya regenerasi untuk menjaga semangat dan keberlanjutan perjuangan YHPI. Ia juga berharap agar kepengurusan baru segera bergerak cepat melanjutkan program strategis, terutama memperjuangkan penetapan tanggal 26 Juli—hari kelahiran Chairil Anwar—sebagai Hari Puisi Indonesia dalam agenda resmi pemerintah.
“Pengurus baru harus segera membangun komunikasi intensif dengan Kementerian Kebudayaan agar usulan ini mendapat pengesahan negara. Ini bukan sekadar simbolik, tapi bentuk pengakuan negara terhadap peran penting puisi dalam kebudayaan nasional,” ujar Rida.
Ketua terpilih, Asrizal Nur, menyatakan kesiapan penuh untuk melanjutkan perjuangan tersebut. Menurutnya, selama lebih dari satu dekade YHPI telah bekerja keras memperingati Hari Puisi Indonesia secara mandiri. Kini saatnya perjuangan itu mendapatkan legitimasi formal dari negara.
“Kami berharap pemerintah, khususnya Menteri Kebudayaan Bapak Fadli Zon, dapat segera mengesahkan tanggal 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia. Dengan begitu, seluruh masyarakat Indonesia dapat merayakannya secara serentak dan bangga,” tegas Asrizal.
Ia juga menyoroti tantangan baru di era digital. Menurutnya, YHPI harus mampu beradaptasi dengan revolusi komunikasi digital dan memanfaatkannya untuk memperluas jangkauan gerakan puisi, terutama kepada generasi muda. “Kami akan libatkan anak-anak muda yang kompeten di bidang teknologi agar puisi tetap relevan dan hidup di tengah arus zaman,” tambahnya.
Wakil Ketua YHPI, Danny Susanto, menyatakan optimisme bahwa dialog konstruktif dengan Kementerian Kebudayaan akan membuahkan hasil positif. Ia juga menegaskan kesiapan jajaran pengurus baru untuk bekerja maksimal demi kemajuan puisi Indonesia.
Sementara itu, dalam sesi serah terima dokumen, Ketua YHPI demisioner Maman S Mahayana menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak selama masa kepemimpinannya. Ia menyatakan tetap akan mendukung YHPI meski kini lebih fokus pada aktivitas kepenulisan dan kritik sastra.
YHPI juga merencanakan perayaan Hari Puisi Indonesia 2025 dengan mengundang lebih dari 20 deklarator Hari Puisi Indonesia dari berbagai daerah sebagai bagian dari konsolidasi nasional gerakan puisi.
Susunan Lengkap Pengurus YHPI 2025–2030:
Dewan Pendiri:
Ketua: Rida K Liamsi
Anggota: Kazaini Ks, Asrizal Nur
Dewan Pembina:
Rida K Liamsi (Ketua)
Sutarji Calzoum Bachri
Kazzaini KS
Ahmadun Yossi Herfanda
Dewan Penasehat:
Husnan Bey Fanany
Datuk Huzrin Hood
Dewan Pengawas:
Ariani Isnamurti
Dewan Pengurus Harian:
Ketua: Asrizal Nur
Wakil Ketua: Danny Susanto, Bastian Zulyeno
Sekretaris: Sofyan RH Zahid
Wakil Sekretaris: Willy Ana
Bendahara: Ewith Bahar
Wakil Bendahara: Putri Tania
Manajer Program:
Sihar Ramses Simatupang (Penerbitan, Multimedia, Humas)
Herman Syahara (Dokumentasi dan Publikasi)
Arief D Hasibuan (Seminar dan Anugerah Sastra)
Julia Basri (Pendidikan dan Pelatihan)
Dengan formasi baru ini, YHPI diharapkan semakin solid dan profesional dalam memperjuangkan posisi puisi sebagai elemen penting dalam pembangunan budaya Indonesia.
(Adhe Bakong)