JEBAT.ID,LINGGA – Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Lingga,Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad melaunching Puskesmas Integrasi Layanan primer (ILP) sebagai transformasi pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Lingga.
Hal ini merupakan wujud dari upaya peningkatan layanan kesehatan dari Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lingga.
Menurut kasi promkes Dinkes PPKB,Desi Emilia Sari AMK, pihaknya sudah memproyeksikan salah satu Pusat kesehatan masyarakat ( PKM) yang ada di kecamatan singkep pesisir sebagai trigger pelayanan kesehatan bagi PKM yang ada dimasing-masing kecamatan di Kabupaten Lingga.
“Alhamdulillah,Kami sudah mempersiapkan satu puskesmas yaitu UPT Puskesmas Lanjut sebagai percontohan penerapan ILP”.ungkap Desy.
“Harapan kita PKM Lanjut ini nantinya dapat menjadi trigger dan role model bagi Seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Lingga.” Lanjut dirinya.
Berdasarkan Keputusan menteri Kesehatan RI nomor 2015 tahun 2023 Transformasi layanan primer tersebut merupakan implementasi dari layanan yang terintegrasi yang berfokus pada tiga hal , yaitu siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan, perluasan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa/kelurahan, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat melalui pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan.
Sasaran dari Puskesmas dengan Integrasi Layanan primer adalah manajemen puskesmas dibagian klaster satu, pelayanan Ibu hamil, bersalin, nifas, Bayi dan anak pra sekolah, Usia sekolah dan remaja di bagian klaster dua, pelayanan Usia Dewasa dan Lansia di bagian klaster tiga. Ditambah dengan pengendalian penyakit menular di bagian klaster 4 dan layanan lintas klaster yang terdiri dari Laboratorium, Farmasi Kegawatdaruratan.
sementara itu Kepala UPT Puskesmas Lanjut, dr.Kartika Eka Dwi Putri menjelaskan dengan adanya penerapan integrasi layanan primer di puskesmas,pelayanan menjadi lebih fleksibel dan terarah.
” Tentu dengan penerapan integrasi ini membuat pelayanan di PKM kita jadi lebih terarah,karena pelaksanaan pelayanan tidak hanya bersifat pengobatan atau kuratif namun juga terdapat tindakan preventif atau pencegahan serta promotif dalam mengendalikan penyakit atau mencegah permasalahan kesehatan lebih dini dibantu oleh mitra kesehatan yaitu Masyarakat dan lintas sektoral.” Terang Putri.
Layanan ini terintegrasi dan berkesinambungan sesuai siklus hidup manusia. Dimana kegiatan pelayanan meliputi pencegahan dengan melaksanakan skrining faktor resiko dalam setiap usia sesuai jadwal usia skrining dan pelayanan kesehatan terintegrasi lintas program kesehatan sesuai klaster, serta pelayanan berjenjang Pustu/polindes yang ada di desa wilayah kerja. Pelaksanaan ILP juga melibatkan kader kesehatan sebagai pemantau wilayah setempat agar permasalahan kesehatan dapat di deteksi dan dicegah sedini mungkin.
(Adhe Bakong)