JEBAT.ID, LINGGA – Menanggapi insiden kisruh lahan di Desa Tinjul yang terjadi pada Rabu, 16 April 2025, Sekretaris Kekerabatan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Lingga, Mardian, secara tegas menyatakan bahwa konflik yang mengandung unsur SARA tersebut tidak memiliki kaitan apapun dengan organisasi KKSS.
Menurut Mardian, KKSS Kabupaten Lingga adalah wadah kekeluargaan yang senantiasa menjunjung tinggi nilai persaudaraan, toleransi, dan hidup damai berdampingan, terutama bersama masyarakat Melayu yang telah lama menjadi mitra sejarah dan budaya Bugis.
“Pernyataan yang disampaikan oleh oknum dalam konflik tersebut tidak mewakili KKSS. Kami menolak segala bentuk provokasi dan upaya adu domba yang berpotensi memecah persatuan,” ujar Mardian.
Ia menegaskan kembali komitmen KKSS terhadap Sumpah Setia Melayu-Bugis, atau Sumpah Mata Hitam-Mata Putih, yang diikrarkan pada tahun 1691 sebagai simbol persatuan abadi antara dua suku besar di Kepulauan Riau. Sumpah yang menyatukan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah dan Opu Lima Bersaudara itu menjadi warisan nilai luhur yang terus dijaga hingga kini.
Isi sumpah tersebut berbunyi:
“Jikalau tuan kepada Bugis, tuanlah kepada Melayu. Dan jikalau tuan kepada Melayu, tuanlah kepada Bugis.”
“Jikalau musuh kepada Bugis, musuhlah kepada Melayu. Dan jikalau musuh kepada Melayu, musuhlah kepada Bugis. Maka barang siapa mungkir, dibinasakan Allah sampai anak cucunya.”
Di akhir pernyataannya, Mardian menyampaikan harapan agar seluruh elemen masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi. Ia mengajak semua pihak untuk menjaga keharmonisan dan menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin dan musyawarah.
“Mari kita jaga persatuan dan warisan leluhur kita. Melayu dan Bugis telah bersatu sejak ratusan tahun lalu ikatannya bukan hanya sejarah, tapi juga hati dan kehormatan. Jangan biarkan provokasi sesaat merusak persaudaraan yang telah dibangun dengan keringat dan air mata oleh para pendahulu kita.”
“KKSS akan selalu berdiri di barisan perdamaian dan persaudaraan. Harapan kami, semoga masyarakat Lingga tetap damai, rukun, dan kuat dalam menghadapi setiap tantangan dengan semangat kekeluargaan,” tutupnya.
(Adhe Bakong)