JEBAT.ID,Lingga – Kabupaten Lingga kini menjadi salah satu episentrum baru pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan Indonesia. Sejumlah proyek investasi strategis tengah berjalan dan menunjukkan progres nyata, menciptakan lapangan kerja dan mendongkrak potensi industri daerah. Bupati Lingga, Muhammad Nizar, menegaskan bahwa investasi harus menjadi solusi nyata pembangunan, terutama di tengah keterbatasan fiskal daerah.
Dalam pernyataannya kepada redaksi jebat.id melalui sambungan telepon, Bupati Nizar menyebutkan bahwa ada lima proyek utama yang saat ini sudah atau sedang dalam tahap akhir persiapan di Kabupaten Lingga.
“Beberapa investasi besar ini sudah membuka lapangan kerja, sebagian lagi tinggal menunggu tahapan akhir. Sekarang peran Pemda sangat penting untuk memastikan semua berjalan cepat dan tanpa hambatan,” ujar Nizar.
Lima Proyek Strategis di Kabupaten Lingga:
Pabrik Kayu Sengon – PT Sumber Sejahtera Logistik Prima (SSLP)
Berlokasi di Linau, pabrik ini sudah mulai beroperasi dan menyerap tenaga kerja lokal. Proyek ini berpotensi dikembangkan menjadi klaster industri pengolahan kayu sengon di wilayah pesisir.
Tambak Udang – Singkep Pesisir
Telah mempekerjakan lebih dari 100 orang. Tambak ini menjadi contoh investasi produktif di sektor perikanan. Saat ini tengah diupayakan penambahan daya listrik untuk mendukung ekspansi kapasitas produksi.
Perkebunan Sawit – PT Cipta Sugi Aditia (CSA) Di wilayah Lingga Timur dan Lingga Utara, PT CSA sedang memulai tahapan penanaman setelah fase pembenihan. Dalam waktu dekat, akan digelar penanaman simbolis bersama Gubernur Kepri dan Bupati Lingga.
Smelter Alumina – PT Tiansan
Dari dokumen Amdal yang telah disahkan, terdapat Pasal 6 yang menyebutkan bahwa pembangunan hanya dapat dilanjutkan setelah PT Tiansan melakukan perjanjian kerja sama resmi dengan TNI AL. Ketentuan ini merujuk pada surat sebelumnya dari Kementerian Pertahanan, dan telah dimuat dalam Amdal oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
“Jika dalam bulan April ini Pemda bersama Gubernur Kepri bisa memfasilitasi pertemuan dengan Menhan dan PKS ditandatangani, maka bulan Mei pembukaan lahan bisa dimulai. Akhir Mei atau Juni kita sudah bisa mulai pembangunan dengan peletakan batu pertama,” harap Nizar.
Pabrik Silikon dan KEK Sebayur – Desa Marok Tua
Pabrik silikon oleh perusahaan ADCOPS tinggal menunggu persetujuan akhir dari KLHK. Di sisi lain, usulan KEK seluas 3.000 hektare di Sebayur, Desa Marok Tua, telah diajukan oleh Pemda dan Gubernur Kepri. Proyek ini diharapkan menjadi kawasan industri energi dan mineral terintegrasi pertama di Kepri.
Revitalisasi AMDK Daik
Bupati Nizar juga menyampaikan bahwa Pemda telah menggelar tiga kali pertemuan dengan investor asal Malaysia yang berencana membangun ulang pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Daik. Rencana ini akan dilakukan dengan pemasangan mesin baru tanpa mengganggu aset milik Pemda yang telah ada sebelumnya.
Bupati Nizar menegaskan bahwa semua pihak harus berperan menjaga iklim usaha dan kepercayaan investor.
“Investasi bukan hanya soal modal, tapi kepercayaan. Kalau kita bisa jaga stabilitas, permudah birokrasi, dan tunjukkan komitmen nyata, maka Lingga akan jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ucapnya.
“Kami tidak hanya menyambut investor, tapi mengawal penuh dari hulu ke hilir. Pemda harus hadir, aktif memfasilitasi, dan menyelesaikan hambatan. Inilah cara kita membangun dari daerah,” tutup Nizar.
(Adhe Bakong)