Dari Desa Kelombok ke Kursi Kepemimpinan: Perjalanan Muhammad Nizar yang Menginspirasi
JEBAT.ID,LINGGA – Di sebuah desa kecil di Kecamatan Lingga, terdapat sebuah kisah yang menggambarkan keteguhan dan semangat perjuangan seorang anak desa.
Muhammad Nizar, yang lahir pada 3 Februari 1982 di Desa Kelombok, tumbuh di tengah keluarga sederhana yang tidak memiliki kekayaan materi. Ayahnya, seorang guru agama dan nelayan kecil, menghidupi keluarga dengan sampan tanpa mesin, menegaskan betapa beratnya kehidupan yang mereka jalani.
Namun, kehidupan yang penuh keterbatasan ini tidak menghalangi Nizar untuk mengejar pendidikan. Dengan tekad yang kuat, ia menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 025 Kelombok, kemudian melanjutkan ke SLTPN 1 Lingga dan SMU 1 Lingga. Keberhasilannya dalam menyelesaikan pendidikan ini adalah hasil dari usaha keras dan semangat yang tak pernah padam.
Setelah menamatkan pendidikan menengah, Nizar melanjutkan studi ke Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan. Di tengah perjuangannya menempuh pendidikan tinggi, Nizar harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia bekerja sebagai tukang parkir pada malam hari, sedangkan siang harinya dihabiskan dengan kuliah dan menjadi penjaga sekolah di Yayasan Hasanah.
Usahanya yang gigih selama masa kuliah ini mencerminkan komitmennya untuk meraih cita-cita meskipun dalam kondisi yang serba kekurangan.
Setelah menyelesaikan studi dan kembali ke kampung halaman, Nizar memulai perjalanan kariernya di dunia sosial.
Ia aktif di berbagai lembaga non-pemerintah, termasuk LSM Coremaf Benaung dan Yayasan AIDS di Tanjungpinang.
Kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan membentuk landasan yang kokoh untuk langkah selanjutnya dalam dunia politik.
Pada tahun 2009, Nizar terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Lingga, yang menandai awal karier politiknya. Melalui dedikasi dan kerja keras, ia diangkat sebagai Ketua DPRD Lingga pada periode 2014–2015. Kemudian, pada periode 2016–2020, ia menjabat sebagai Wakil Bupati Lingga. Puncak dari perjalanan politiknya terjadi pada tahun 2021, ketika ia diamanahkan sebagai Bupati Lingga.
Meskipun sudah memegang posisi sebagai Bupati, Nizar tetap mempertahankan kesederhanaan dan kedekatannya dengan masyarakat. Ia sering kali turun langsung ke lapangan untuk mendengarkan dan menanggapi keluhan warganya. Pendekatannya yang merakyat ini menjadikannya figur yang dapat diterima dan dicintai oleh masyarakat.
Kiprah politik Nizar yang luas mencakup berbagai organisasi dan partai, termasuk PMII, HNSI, dan Partai NasDem. Sejak 2013, ia menjabat sebagai Ketua DPD NasDem Lingga, dan keterlibatannya dalam berbagai peran politik menunjukkan dedikasinya terhadap pengembangan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Dampak kepemimpinan Nizar sebagai Bupati Lingga mendapatkan sambutan positif dari berbagai kalangan. Selama masa jabatannya, ia berhasil membawa perubahan signifikan bagi daerahnya.
Kepemimpinannya yang selalu menempatkan kepentingan masyarakat di atas segalanya menguatkan posisinya sebagai calon yang diperhitungkan dalam Pilkada 2024.
Di tengah kompetisi yang ketat dalam Pilkada 2024, Muhammad Nizar berdiri sebagai simbol bahwa latar belakang sosial bukanlah penghalang untuk meraih posisi tertinggi dalam pemerintahan. Kisah hidupnya yang penuh perjuangan dan dedikasi menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya mereka yang berasal dari kalangan sederhana.
Muhammad Nizar, yang memulai perjalanannya dari desa kecil di hulu Daik, membuktikan bahwa dengan ketulusan, kesederhanaan, dan kerja keras, seorang anak nelayan pun dapat mencapai puncak kepemimpinan.
Kisah hidupnya merupakan contoh nyata bahwa impian untuk menjadi pemimpin besar tetap dapat terwujud, tanpa memandang seberapa sederhana latar belakang kita.
(Adhe Bakong )